Langsung ke konten utama

Hanya Karena Jalanku Berbeda, Bukan Berarti Aku Tersesat


Semua orang boleh memilih jalannya masing-masing. kamu boleh memilih jalan yang mulus dan lurus. kamu boleh memilih jalan yang aspalnya sudah koyak, atau kamu mau memilih jalan yang berliku-liku? Boleh saja. Toh kamu yang menjalani.

Banyak sekali dari kita yang suka menghakimi orang lain unik, hanya karena orang lain tersebut tidak mengambil jalan yang sama dengan kita.


Ambil contoh si mawar dan melati. Mereka akan pergi ke suatu tempat, dan mereka memilih jalan yang berbeda. Mawar memilih jalan yang lebih cepat sampai ke tujuan, sedangkan melati memilih jalan yang berliku-liku dan akan sampai ke tempat tujuan lebih lama. Kira kira apa yang dipikirkan mawar? Kalo mawar nggak huznudzan sih pasti mikirnya gini ya, "ngapain sih tuh melati, nyusahin diri sendiri aja milih jalan yang jauh. Nggak mikir sih." atau mungkin yang lain.

Ayolah, nggak seharusnya mawar berpikiran seperti itu kan? Melati pasti mempunyai alasan tersendiri. Mungkin aja dengan lewat jalan itu melati mau nebengi temennya yang juga mau ke tempat yang dituju. Mungkin aja melati diberi amanah buat membeli sesuatu di jalan yang dia lewati. Mungkin aja bensinnya habis, sedangkan pom bensin terdekat ada di jalan itu. Mungkin juga kalo lewat jalan itu, dia bakal ketemu jodohnya #lol #gadeng #mwehe.


Kamu ya kamu, mereka ya mereka. nggak bisa dong kalo kamu minta mereka semua jadi kayak kamu.

sama aja seperti yang biasa kita omongin pas mau pisah sama temen-temen sekolah. "See you on top ya guys!" intinya sama sama pisah, mengambil jalan masing-masing, menempuh pilihannya masing-masing. yang penting, tujuannya tetep sama.

ada proses pemikiran yang panjang di setiap keputusan-keputusan yang kita ambil. tidak ada yang instan. kita pasti memiliki alasan atas jalan kita pilih. memilih bukanlah suatu dosa, asal tidak menyalahi aturan dan larangan Allah. Pilih jalan mu, jangan ragu.

Terserah kamu mau berdakwah dengan cara apa, nggak apa, ambil jalan dakwahmu asal tidak melanggar larangan Allah. Aku akan mengambil jalan A, kamu boleh mengambil jalan B, atau jalan C, atau yang lain. Asal tujuan kita tetap sama, surga Allah. #ea

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Stop Body Shaming: Dampaknya Nggak Sepele

When i was in pare, i met a friend, female. We had the same boarding house there. Her outfit seems that she is a pious girl, long skirt, long veil, and always wear a mask.  Terlihat salihah. Aku kenal karna se-camp sama dia, dan disamping itu kita juga jadi tutor bareng di camp, sama-sama diberi tanggung jawab, saling kerjasama juga. Jadilah kita deket.  Suatu waktu kita ngobrol ngobrol, random things.  Hingga sampai di titik di mana aku tau kalau ternyata dengan outfitnya dia yang seperti itu, bukan karna hijrah atau alim gitu. engga. Tapi  karena dia nggak pede sama bentuk tubuhnya dia, karna dia sering banget dapet kritikan tentang cara dia berpakaian, tentang stylenya yang lama, dan itu semakin bikin dia nggak pede.  "Gimana kalau orang bilang gini." "Ini bagus ga ya." "Gajadi ah, nanti di komen." Wah, ini loh efek dari body shaming dan kelakuan judgemental kalian.  Body shaming  itu cuma istilah lain untuk  “mencela orang lain ...

Being an Introvert isnt a Weakness

Kehidupan di sekolah emang nggak pernah jauh-jauh dari yang namanya pergaulan. Entah pergaulan yang baik atau yang buruk. Sayangnya kita hidup di zaman yang orang-orangnya pada suka ngasih label, ngasih cap, terhadap apa yang mereka lihat, mereka dengar, atau mereka amati. Sialnya lagi, kegiatan memberi label atau cap ini dilakuin cuma dari satu sudut pandang, atau bisa aja kita ngasih cap ke seseorang hanya karena kita denger cerita tentang dia dari orang lain. Dalam suatu sekolah, pasti ada deh yang namanya kelompok, geng, atau squad apalah itu terserah. hal ini sudah wajar, karena kalau kita dalam situasi lingkungan yang baru, diri kita akan bergerak dengan sendirinya untuk mencari orang-orang yang cocok dengan kita, yang bisa kita jadiin temen. jika skala sekolah ini diperkecil lagi jadi lingkungan kelas, maka sudah bisa sangat terlihat kelompok a, kelompok b, dan lainnya. Kalian boleh bilang, "nggak kok, kelas gue kelas kompak, nggak ada yang namanya kubu-kubu an." o...